Senin, 03 Maret 2014

TBIM Bonbar



Hari Sabtu yang lalu, saya mendapatkan pengalaman baru.  Plus teman baru.  Plus adik-adik baru.

Seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya, dimana hati saya tergerak saat saya menonton Lentera Indonesia (Lentera Indonesia)Saya mencari cara agar saya dapat terlibat dalam kegiatan Indonesia Mengajar, dengan syarat keterlibatan saya bukan sebagai Pengajar Muda.  Saya cari di media sosial.  Saya telusuri, dan akhirnya saya temukan satu kegiatan yang bernaung dibawah Indonesia Mengajar yang dapat saya ikuti.

Nama kegiatannya, Taman Bacaan Indonesia Menyala (TBIM), tepatnya TBIM Kebon Baru, Tebet (http://tbimbonbar.wordpress.com/). Tujuan utamanya TBIM Bonbar adalah untuk menyediakan Taman Bacaan bagi adik-adik di lingkungan sekitar Kebon Baru.  Selain itu, TBIM Bonbar juga mengunjungi sebuah sekolah secara rutin untuk menanamkan sifat gemar membaca kepada adik-adik SD.

Setelah saya hubungi salah satu empunya TBIM Bonbar, kak Ulfa, saya pun memberanikan diri untuk datang dan bergabung di TBIM Bonbar.  Maka jadilah, hari Sabtu tanggal 1 Maret yang lalu, adalah hari pertama saya mulai berkutat kembali dengan anak-anak kecil.  Bermodalkan 2500 Rupiah, saya pun memulai perjalanan dari Bekasi menuju Tebet.  Dengan assembly point di pintu masuk Stasiun Tebet, saya pun bertemu dengan mas Handoyo, dan segera menuju Pos Kuning.

Pos Kuning adalah tempat yang digunakan TBIM Bonbar sebagai posko taman bacaaan.  Ukuran ruangannya sekitar 8m x 4m, lengkap dengan rak buku plus isinya, meja, papan tulis, dan karpet.  Tak jauh dari Pos Kuning juga ada sarana permainan anak-anak, yaitu perosotan setinggi kurang lebih 1m.   Lokasinya cukup asri, banyak pepohonan rindang yang menaungi sehingga suasananya terkesan sejuk.  Namun, karena Pos Kuning diapit oleh Stasiun Tebet dan jalan yang cukup ramai lalu lintasnya, membuat Pos Kuning sedikit terasa “ramai”.

Setelah berbincang sejenak dengan teman-teman baru, yaitu kak Occi, kak Iko, kak Handoyo, kak Doni dan kak Ega, kami berenam segera beranjak menuju SDN 07 Pagi Kebon Baru.  TBIM Bonbar sudah mengunjungi SD ini sejak bulan Oktober 2013.  Maka tak heran, melihat kedatangan kami, kakak-kakak TBIM Bonbar selain saya lebih tepatnya, adik-adik kelas V segera datang menyerbu, dengan sapaan riangnya. “Kakaaaaakkkkk,”  sapa Calista, Intan, Salsabila, Olivia, Syaira, Zahra, Karlina, Ananda, Putra, dan sejumlah adik-adik lainnya.

Berlokasi di Perpustakaan SD, kami membalas surat yang dikirim oleh teman-teman SD Halmahera Selatan, Maluku.  Selain itu, adik-adik juga membaca buku-buku yang tersedia di Perpustakaan.  Bahkan ada beberapa yang menceritakan kembali buku yang sudah mereka baca di Minggu sebelumnya.



Jujur saja, awalnya saya bingung harus bertindak apa.  Terakhir kali saya berbaur dengan anak-anak SD adalah sewaktu saya KKN, itu pun di tahun 2010.  Namun, kekhawatiran saya segera sirna.  Sifat mulia anak kecil, mereka tak memilih dalam berkawan.  Termasuk terhadap saya.  Mereka dengan mudahnya, merentangkan tangan kepada saya, dan menerima saya sebagai salah satu kakak baru mereka.

Hari itu ditutup dengan kedatangan adik-adik kelas 1 SD yang lucu-lucu.  Aduuhh, saya meleleh sewaktu melihat rupa mereka semua.  Ketampanan dan kecantikan yang betul-betul murni.  Dan mereka pintar sekali, sudah mampu membaca lancar, tanpa perlu dieja.  Sedangkan saya, tampaknya saat saya seumuran mereka, saya pasti masih harus mengeja dalam membaca sebuah kalimat.

Demikianlah pengalaman saya di hari Sabtu yang lalu.  Insya Allah, hal ini akan saya jadikan kegiatan rutin di tiap minggunya.  Agar saya tak selalu berada di angkasa, terkungkung di lantai 17 sebuah gedung bertingkat dan berkutat dengan problematika orang dewasa.  Agar saya sesekali kembali menginjakkan kaki di bumi, dan mengingat kembali mimpi-mimpi besar yang datang dari bentuk-bentuk yang mungil.  Sama mungilnya seperti saya.


Note: 
saya juga punya cerita tentang adik-adik SDN 3 Rambang, tempat kak Ridwan Gunawan bertugas.  Hari Rabu yang lalu saya menerima paket dari pak Pos berisikan surat dan gambar-gambar lucu buatan adik-adik disana.  Hangat hati saya dibuatnya, saat saya membaca tulisan adik-adik itu.  Mereka memberikan semangat dan dorongan kepada saya untuk bergabung menjadi Pengajar Muda, sesuatu yang belum bisa saya penuhi hingga sekarang.  Semalam saya sudah menyelesaikan surat balasan untuk mereka, dan pagi ini akan dikirim kembali via pos.  Tunggu kedatangan surat balasan dari kakak ya, adik-adik manis :*



Tidak ada komentar:

Posting Komentar