Hari Sabtu yang lalu, saya
mendapatkan pengalaman baru. Plus teman
baru. Plus adik-adik baru.
Seperti yang sudah saya ceritakan
sebelumnya, dimana hati saya tergerak saat saya menonton Lentera
Indonesia (Lentera Indonesia). Saya mencari cara agar saya
dapat terlibat dalam kegiatan Indonesia Mengajar, dengan syarat keterlibatan
saya bukan sebagai Pengajar Muda. Saya
cari di media sosial. Saya telusuri, dan
akhirnya saya temukan satu kegiatan yang bernaung dibawah Indonesia Mengajar
yang dapat saya ikuti.
Nama kegiatannya, Taman Bacaan
Indonesia Menyala (TBIM), tepatnya TBIM Kebon Baru, Tebet (http://tbimbonbar.wordpress.com/). Tujuan utamanya TBIM Bonbar adalah untuk
menyediakan Taman Bacaan bagi adik-adik di lingkungan sekitar Kebon Baru. Selain itu, TBIM Bonbar juga mengunjungi
sebuah sekolah secara rutin untuk menanamkan sifat gemar membaca kepada
adik-adik SD.
Setelah saya hubungi salah satu
empunya TBIM Bonbar, kak Ulfa, saya pun memberanikan diri untuk datang dan
bergabung di TBIM Bonbar. Maka jadilah,
hari Sabtu tanggal 1 Maret yang lalu, adalah hari pertama saya mulai berkutat
kembali dengan anak-anak kecil.
Bermodalkan 2500 Rupiah, saya pun memulai perjalanan dari Bekasi menuju
Tebet. Dengan assembly point di pintu masuk Stasiun Tebet, saya pun bertemu
dengan mas Handoyo, dan segera menuju Pos Kuning.
Pos Kuning adalah tempat yang
digunakan TBIM Bonbar sebagai posko taman bacaaan. Ukuran ruangannya sekitar 8m x 4m, lengkap
dengan rak buku plus isinya, meja, papan tulis, dan karpet. Tak jauh dari Pos Kuning juga ada sarana
permainan anak-anak, yaitu perosotan setinggi kurang lebih 1m. Lokasinya cukup asri, banyak pepohonan
rindang yang menaungi sehingga suasananya terkesan sejuk. Namun, karena Pos Kuning diapit oleh Stasiun
Tebet dan jalan yang cukup ramai lalu lintasnya, membuat Pos Kuning sedikit
terasa “ramai”.
Setelah berbincang sejenak dengan
teman-teman baru, yaitu kak Occi, kak Iko, kak Handoyo, kak Doni dan kak Ega,
kami berenam segera beranjak menuju SDN 07 Pagi Kebon Baru. TBIM Bonbar sudah mengunjungi SD ini sejak
bulan Oktober 2013. Maka tak heran,
melihat kedatangan kami, kakak-kakak TBIM Bonbar selain saya lebih tepatnya,
adik-adik kelas V segera datang menyerbu, dengan sapaan riangnya. “Kakaaaaakkkkk,” sapa Calista, Intan, Salsabila, Olivia,
Syaira, Zahra, Karlina, Ananda, Putra, dan sejumlah adik-adik lainnya.
Berlokasi di Perpustakaan SD,
kami membalas surat yang dikirim oleh teman-teman SD Halmahera Selatan,
Maluku. Selain itu, adik-adik juga
membaca buku-buku yang tersedia di Perpustakaan. Bahkan ada beberapa yang menceritakan kembali
buku yang sudah mereka baca di Minggu sebelumnya.
Jujur saja, awalnya saya bingung harus bertindak apa. Terakhir kali saya berbaur dengan anak-anak SD adalah sewaktu saya KKN, itu pun di tahun 2010. Namun, kekhawatiran saya segera sirna. Sifat mulia anak kecil, mereka tak memilih dalam berkawan. Termasuk terhadap saya. Mereka dengan mudahnya, merentangkan tangan kepada saya, dan menerima saya sebagai salah satu kakak baru mereka.
Hari itu ditutup dengan
kedatangan adik-adik kelas 1 SD yang lucu-lucu.
Aduuhh, saya meleleh sewaktu melihat rupa mereka semua. Ketampanan dan kecantikan yang betul-betul
murni. Dan mereka pintar sekali, sudah
mampu membaca lancar, tanpa perlu dieja.
Sedangkan saya, tampaknya saat saya seumuran mereka, saya pasti masih
harus mengeja dalam membaca sebuah kalimat.
Demikianlah pengalaman saya di
hari Sabtu yang lalu. Insya Allah, hal
ini akan saya jadikan kegiatan rutin di tiap minggunya. Agar saya tak selalu berada di angkasa, terkungkung
di lantai 17 sebuah gedung bertingkat dan berkutat dengan problematika orang
dewasa. Agar saya sesekali kembali
menginjakkan kaki di bumi, dan mengingat kembali mimpi-mimpi besar yang datang
dari bentuk-bentuk yang mungil. Sama
mungilnya seperti saya.
Note:
saya juga punya cerita tentang
adik-adik SDN 3 Rambang, tempat kak Ridwan Gunawan bertugas. Hari Rabu yang lalu saya menerima paket dari
pak Pos berisikan surat dan gambar-gambar lucu buatan adik-adik disana. Hangat hati saya dibuatnya, saat saya membaca
tulisan adik-adik itu. Mereka memberikan
semangat dan dorongan kepada saya untuk bergabung menjadi Pengajar Muda, sesuatu yang belum bisa saya penuhi hingga sekarang. Semalam saya sudah menyelesaikan surat
balasan untuk mereka, dan pagi ini akan dikirim kembali via pos. Tunggu kedatangan surat balasan dari kakak ya, adik-adik manis
:*



Tidak ada komentar:
Posting Komentar