Jumat, 14 Maret 2014

Dibalik Stabilokuning512



Pagi ini, sembari menunggu datangnya  semangat untuk memulai aktifitas magang, saya putuskan untuk membeberkan alasan pemilihan Stabilokuning512 untuk nama blog saya (halah, lebay).

Apa alasannya?  Nggak ada alasan khusus sih.

Awal mula saya putuskan untuk menulis di blog, karena saya lelah menulis di buku diary.  Tangan saya sudah nggak semuda dulu lagi, tak tahan jika berlama-lama menekan pensil/pena dan mengguratnya di atas kertas.  Apalagi tipe tulisan saya itu, tipe tulisan yang tak mudah untuk dibaca.  Sama sekali nggak ada karakteristik tulisan tangan seorang cewek, yang biasanya imut, bulet-bulet dan ada sedikit hiasan khas disana-sini.  Tulisan tangan saya itu seperti laki-laki, tegak lurus dengan ketebalan yang hampir rata di setiap hurufnya.  Nggak ada yang namanya tarikan halus kasar, seperti yang sedari SD dulu selalu saya praktikkan di rumah.

Saya juga nggak bisa menggunakan sembarang pena.  Bukan bermaksud sombong karena harus pena mahal yang ada di tangan saya, tentu tidak.  Tapi saya nggak bisa menggunakan pena bermata tipis.  Harus tebal, minimal 0.5, syukur-syukur 0.7.  Biasanya Faster, Snowman, atau Standard yang harganya terjangkau.  Kalo saya menggunakan pena bermata 0.1, seperti Hitech yang rada mahal, dipastikan tulisan saya akan bergoyang ke kanan-kiri, tak tentu arah.  Layaknya dihantam angin tornado, berhamburan kesana kemari (makin lebay).  Yang ada malah saya stress sendiri, nggak kelar-kelar kalo nulis.

Sangking bercirinya tulisan tangan saya, bahkan suatu ketika di jaman SMA, saat kami diminta untuk membuat esay menggunakan tulisan tangan, guru bahasa Indonesia saya yang masih muda belia pernah berkata, “Dek, jika suatu saat di akhirat ada malaikat yang menunjukkan suatu "manuscript tua" (sambil mengangkat esay saya) sembari menguji kemahiran abang dalam mengeja kata, abang akan dengan lantang menyatakan, bahwa itu adalah tulisanmu, Dek.”  

Bukti betapa "jantannya" tulisan tangan saya.

Ok, cukup alasan saya mulai ngeblog.  

Mengenai pemilihan kata Stabilokuning512, sederhana saja.  Saya ingin membuat sebuah blog yang menceritakan pengalaman hidup saya (yang sebenarnya nggak ada apa-apanya jika dibandingkan berjuta manusia lain di dunia), dan bagaimana cara saya mengambil makna dari setiap cerita itu.  Sebab, sesederhana, segetir serta sebahagia apapun setiap peristiwa yang saya alami, pasti ada hikmahnya.  Pasti ada manfaatnya.  Pasti ada tujuannya.

Nah, berarti saya harus bisa menemukan satu point penting dalam setiap cerita panjang itu.  Dan saya memerlukan alat bantu.  Dulu sewaktu sekolah, saat saya akan ujian, saya akan mulai mencoret-coret buku pelajaran, dan memberikan perhatian khusus pada point-point yang menurut saya penting.  Bisa digarisbawahi dengan menggunakan pensil dan bantuan penggaris, atau diberikan high lite warna-warna lucu dengan menggunakan stabilo.  

Jika blog ini saya namakan Penggaris dan Pensil, kok terdengar seperti toko buku.  Akhirnya saya putuskan, akan lebih imut jika menggunakan kata Stabilo.  Dan diantara sekian banyak warna stabilo yang eye catching itu, saya pilih warna kuning.  Karena memang saya penyuka warna kuning stabilo. 

Sedangkan untuk 512, hanya sekedar tambahan saja.  512 itu nomor rumah saya, sehingga bisa diartikan, blog ini adalah rumah kedua saya.  Jika rumah asli adalah tempat saya melabuhkan raga di akhir hari, maka di blog inilah saya coba menggurat kisah hidup yang saya hadapi sehari-hari.  

Maka jadilah, Stabilokuning512.

Mungkin, tulisan saya tak banyak berarti.  Namun, segala tulisan yang tertuang dalam blog inilah, yang saya harapkan dapat selalu mengingatkan saya akan segala nikmat Tuhan yang telah saya dapatkan.  

Mungkin, tidak banyak yang mengunjungi blog saya ini.  Bahkan mungkin, blog ini hanya memiliki satu pembaca setia.  Yaitu saya, si Stabilokuning512.  Tak mengapa, karena memang itulah tujuan yang paling mendasar saya ketika saya mulai membuat blog ini.  Agar saya senantiasa dapat memaknai setiap cerita kehidupan yang saya alami.  



Note:  tulisan ini diselesaikan pukul 08.03wib, namun baru dapat saya publikasi setelah saya selesai menghadap atasan saya.  Fiuh, untung lancar penilaiannya.

2 komentar: