Pagi ini, ingin ku sekedar
berceloteh ringan.
Tentang aku, kamu, dunia. Tentang pekat yang masih menebar semilir
angin nan menusuk tulang. Tentang embun pagi yang masih menitik di ujung
dedaunan. Tentang semburat mentari pagi
yang mulai tampak malu-malu di ufuk timur.
Tentang kokok ayam yang tak lagi terdengar menyapa ditengah kota. Tentang temaran lampu jalan yang perlahan mulai
padam. Tentang gurat awan yang mulai
tampak beriring diatas sana.
Tentang jejak langkah kaki yang
senantiasa berlari mengejar roda yang berputar. Tentang roda-roda yang tiada henti berputar. Tentang gemuruh AC yang menderu, menyapa tiap
helaian rambut di kepala. Tentang helaian Rupiah yang tak
jemu beralih tangan. Tentang kantuk yang
tak bosan mengiring di pagi buta.
Tentang keberuntungan untuk mendapatkan tempat bersandar.
Tentang sehelai handuk yang
tersandar di pundak seorang bapak.
Tentang pluit yang terus berteriak nyaring di pertigaan kota. Tentang suara lantang yang menuntun
jalan. Tentang jarum yang menunjuk angka
naik dan turun. Tentang asap nan pekat
sang pencemar udara. Tentang sorot lampu
yang terkadang ditajamkan. Tentang
kesigapan untuk menyalip kanan dan kiri.
Tentang para pengawas yang
menuntun menuju tempat singgah. Tentang
penceloteh yang tak jemu mempromosikan barang dagangannya. Tentang pembalap yang senantiasa mengacungkan
telunjuk tuk menjaring rejekinya.
Tentang setumpuk barang berjejer dan menggantung di pundak seorang
pemuda. Tentang langkah-langkah kecil
berlarian kesana kemari. Tentang
tangan-tangan yang menengadah. Tentang
ayunan serangkaian batangan lidi.
Tentang setiap sapaan ramah.
Tentang setiap anggukan kepala.
Tentang setiap denyut nadi yang
berdetak cepat. Tentang setiap helaan
napas yang berhembus berat. Tentang
setiap pusaran pikir di dalam kepala. Tentang
setiap langkah cepat yang berayun kesana kemari memburu waktu, yang tak kunjung
lelah menjemput rejeki dan menaklukan mimpi.
Tentang pagi.
Gatsu, 08.10 wib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar