Sabtu, 26 November 2016

Rindu

Sungguh, aku rindu padamu.  Berbulan lamanya telah ku tahan rasa ini, hampir bobol hatiku dibuatnya.  Betapa tidak. Di setiap helaan nafas, tak hentinya pikiranku berkecamuk tentangmu.  Detak jantung pun tak hentinya menyerukan namamu, meskipun hanya sekedar pedaran lantunan suara belaka.

Sungguh, aku rindu padamu.  Padamu yang tak pernah luput ku sebut dalam setiap lantunan doa.  Yang terkadang ku sebut sembari tersendat akibat larut dalam sedu sedan.  Yang mampu membuatku bersimpuh sambil tak putusnya memanggil namamu, walau hanya sekedar panggilan sekedarnya.

Sungguh, aku rindu padamu. Akan gembul pipimu.  Akan binar matamu.  Akan montok pantatmu.  Akan bangir hidungmu.  Akan tawa riangmu.  Akan jerit tangismu.  Akan erat genggam jemarimu.  Akan rengekanmu.  Akan manis senyummu.

Sayang, janjiku padamu.  Tuk senantiasa memperteguh hati ini.  Tuk menjaga  jalin kasih bersama dia yang juga tengah gelisah menantimu.  Tuk tak hentinya berusaha dan berdoa, memantaskan diri tuk menyongsong kehadiranmu di hidup kami.

Sayang, sungguh, ku rindu padamu.  Ku harap, tak perlu berlama-lama lagi harus ku tahan rasa rindu ini padamu.  Karena ku yakin, kau pun sudah teramat rindu pada kami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar